Lahir: 17 Agustus 1951, Magetan, Jawa Timur Agama: Islam Istri: Nafsiah Sabri Anak:
Azrul Ananda, Isna Fitriana Pendidikan: Fakultas Hukum IAIN Sunan AmpellMinout
Indonesia Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) (1979)lFINNON
LPPM (1980) Karier: Reporter Surat Kabar Mingguan Mimbar Masyarakat di Samarinda,
Kalimantan Timur (1975)lWartawan Majalah Tempo (1976)lCEO Grup Jawa Pos (1982)
lKomisaris PT Fangbian Iskan Corporindo (2009)lDirektur Utama PT Perusahaan Listrik
Negara (PLN) (23 Desember 2009)lMenteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) (19
Oktober 2011).
Kata Mereka Tentang Pak Dahlan
1.

Rhenald Kasali
Dahlan Iskan itu pemimpin
besar, prioritas pelayanan
rakyat, yang dia lakukan di
loket tol itu sebenarnya kan
bertentangan dengan SOP
Jasa Marga. Kalau di sini Jasa Marga merasa
di rugikan dia kan bilang “Sini saya
yang bayar costnya”, itu memperlihatkan
kalau dia lebih mengutamakan kepentingan
rakyat.
2.
Dirut PLN Nur Pamudji
Pak Dahlan itu cerdas, gesit dalam
bertindak. Berorientasi pada problem
solving dan sangat berkontribusi.
Ketua MPR Taufiq Kiemas
Gaya Dahlan Iskan
memang begitu. Kadang-kadang
perlu juga gaya
kepemimpinan seperti itu.
Gaya kepemimpinan seperti
itu bisa menjadi terobosan, tapi bisa juga
tidak. Boleh-boleh saja, tapi lebih baik
menjaga energi agar tidak gampang sakit.
3.

Anggota Komisi VI DPR/ FPDIP Hendrawan Supratikno
Dalam istilah manajemen ini disebut
hands on management, manajemen terlibat
penuh. Terobosan seperti ini sangat
dibutuhkan saat banyak BUMN yang statis,
beku. BUMN banyak, tapi miskin terobosan.
Kalau dalam kabinet kita ada 10
orang seperti Dahlan Iskan, akan terjadi
injeksi dinamisme yang luar biasa.
4.
Pengamat Ekonomi Dradjad Wibowo
Langkah Dahlan Iskan
adalah shock therapy yang
patut diapresiasi. Sebagai
kampanye publik juga bagus.
Tapi saya rasa tidak akan
memperbaiki pelayanan Jasa Marga dan
BUMN secara signifikan. Terlalu banyak
yang harus diperbaiki di BUMN Indonesia,
yang tidak bisa diperbaiki hanya dengan
shock therapy.
5.
Solahudin Wahid
Dahlan Iskan kan baru
beberapa tahun. Dia belum
teruji untuk memimpin suatu
kelembagaan yang besar
seperti negara. Jadi nggak
perlu bilang dia bagus. Tapi memang
sosok dia memiliki potensi. 2-3 Tahun ke
depan jika dia memimpin BUMN dengan
baik, maka Dahlan akan menjadi sosok
alternatif bagi calon pemimpin.
Sumber : Majalah Detik Edisi 17




Tidak ada komentar:
Posting Komentar